Kota Serambi Mekah ini merupakan tempat penyebaran agama Islam pertama di Nusantara. Siapa diantara brad yang belum tau kota ini? Mimin yakin, pasti semuanya sudah nggak asing lagi ketika mendengar nama kota tersebut.
Ya, benar sekali Brad, Serambi Mekah adalah nama beken kota Banda Aceh yang merupakan ibu kota provinsi Aceh dan juga merupakan pintu gerbang menuju daratan Sumatra di sisi utara.
Saat mendengar nama Serambi Mekah atau Banda Aceh, kita semua pasti sesaat terdiam dan terikat betul bencana tsunami yang menimpa kota itu. Setelah lebih dari 17 tahun sejak terjadinya bencana tsunami 2004, Banda Aceh kini telah bangkit dan bersolek dengan cantik.
Di Banda Aceh, Brad bisa menikmati bentangan alam yang memukau. Selain menjadi tempat wisata sejarah yang mengagumkan, di Banda Aceh juga banyak sekali destinasi-destinasi wisata lainnya yang bisa Brad kunjungi.
Tapi, sekarang mimin mau kasih tau destinasi wisata yang penuh kenangan yang bisa brad nikmati di Banda Aceh.
Museum Tsunami
Tempat yang sungguh mengagumkan. Di dalamnya tersimpan banyak kenyataan pahit dan kesedihan yang begitu mendalam. Museum ini dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun untuk para pengunjungnya, hanya membayar parker jika diantara Brad ada yang membawa kendaraan.
Meseum yang memiliki rancangan arsitektur unik ini memajang foto-foto serta kisah para warga local yang selamat. Nama-nama para korban pun ditulis dan ditata sangat rapi di dinding-dinding meseum.
Objek wisata ini berbentuk seperti kapal, namun jika ditegaskan dari atas ternyata bentuknya adalah menyerupai ombak lautan. Tak hanya menjadi objek wisata, museum ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi jika terjadi tsunami.
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung 1
Jejak kedasyatan tsunami Banda Aceh 2004 juga dialami oleh Kapal Apung PLTD seberat 2,600 ton ini. Dimana PLTD Apung 1 ini terseret ombak tsunami dari wilayah perairan Ulee Lheue sejauh lima kilometer menuju pusat Kota Banda Aceh.
Dan sekarang area sekitar PLTD Apung telah dijadikan pemerintah sebagai sarana wisata edukasi. Di sekeliling monumennya terdapat relik yang menyerupai gelombang air bah. Brad juga bisa naik ke atas kapal dan melihat rangkaian pegunungan Bukit barisan yang memukau.
Kapal Apung Lampulo
Kapal Apung yang satu ini juga menjadi saksi bisu sejarah kedahsyatan tsunami 2004. Kapal seberat 65 ton ini tersangkut tepat di atas sebuah rumah penduduk di Desa Lampulo. Kapal Lampulo ini merupakan sebuah kapal milik nelayan pencari ikan yang pada awalnya bersandar di TPI Lampulo.
Kapal yang terbuat dari kayu ini ternyata telah menjadi penyelamat bagi 59 orang saat tsunami 2004 terjadi. Untuk bisa melihat bagian atasnya, telah disediakan tangga datar yang kuat sehingga kamu bisa leluasa melihat bentuk dan kondisi kapalnya. Monumen ini tentunya mengingatkan kita akan kebesaran Sang Pencipta.