Yogyakarta – Tidak dipungkiri lagi kota Yogyakarta adalah daerah dengan magnet wisata yg sangat kuat untuk semua orang, termasuk seduluran bikers dari luar ataupun dalam pulau Jawa. Kami sebagai bikers berdomisili di Derah Istimewa Yogyakarta memiliki rasa kebanggaan sekaligus meiliki kewajiban dapat mengenalkan seluk beluk wisata yang ada di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di masa pandemi ini kami sangat jarang kedatangan tamu, dikarenakan adanya peraturan yang sangat ketat dari pemerintah setempat. Namun, beberapa kali kami melakukan kontak komunikasi melalui sosial media untuk menyapa teman-teman yang ada diluar kota hingga luar pulau untuk mengurangi rasa rindu berkumpul.
Baru ini, pemerintah memberikan kelonggaran dengan peraturan baru yaitu PPKM, sehingga dari luar kota dapat masuk ke kota Yogyakarta. Namun, syaratnya masuk kekota DIY minimal melakukan test anti gen. Singkat cerita, momen inipun tidak di sia-siakan oleh dua bikers dari luar pulau yaitu bikers dari Sumatera Utara. Wak Kumis dari HSFCI Tanjung Balai dan Andre Bangor dari HSFCI Medan yg sedang melakukan perjalanan touring jauh dengan titik akhir Titik Nol Sape, Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan penjelasan dari kedua bikers, mereka menempuh perjalanan kurang lebih 10 hari dengan jarak total 2.500km. Merekapun sampai di kota Yogyakarta pada (02/01) lalu. Merekapun melapor kepemerintah setempat dan melakukan serangkaian test COVID – 19 demi kebaikan bersama. Setelah dinyatakan negative, para bikers HSFCI Yogyakartapun langsung menyambut hangat dan mengarahkan langsung ke km 0 Yogyakarta, kebetulan tempat tersebut adalah lokasi Kopdar HSFCI Yogyakarta.
Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman bikers HSFCI Tanjung Balai dan HSFCI Medan karena telah dipercayai untuk menjamu Bro Wak Kumis dan Bro Andre Bangor. Ungkap bro Dani selaku Ketua HSFCI Yogyakarta.
Sesuatu budaya unik di HSFCI Yogyakarta dengan sebutan street food yaitu akan mengajak para tamu melakukan wisata kuliner disekitaran kota Yogyakarta. Kebetulan Angkringan dengan kopi jos adalah lokasi yang dipilih oleh tamu sekalian istirahat sejenak. Selanjutnya para tamupun diajak berkeliling wisata yang ada di kota Yogyakarta mulai dari jalan kaki menyusuri kota Malioboro hingga foto bersama di Tugu Yogyakarta sebagai ikonik kota Yogyakarta sendiri lalu mengantarkan para tamu ke penginapan.
Sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga dari HSFCI, tidak pandang bulu dari kota mana, Saya disambut begitu hangatnya disini. Saya berterima kasih kepada seduluran HSFCI Yogyakarta karena telah membantu kami untuk mengenal Kota Yogyakarta. Ungkap Wak Kumis bikers Tanjung Balai.
Di hari kedua di kota Yogyakarta melakukan pengecekan sepeda motor dan mengganti spare part yang sudah aus masing-masing ke AHASS yang ada di MD Astra Motor Yogyakarta sebelum melanjutkan perjalanan kurang lebih 1.300 km.
Disana disambut hangat juga oleh Community Development Astra Motor Yogyakarta sebut saja Bro Mabel Butar-Butar. Mulai dari mengisahkan perjalanan, sharing and discuss keorganisasian dan strategi pengembangan perkomunitasan dilakukan.
“Terima kasih atas kedatangan dan kepercayaan teman-teman bikers HSFCI Tanjung Balai dan HSFCI Medan sudah menyempatkan datang ke Astra Motor Yogyakarta ini. Kiranya dengan kegiatanya yang teman – teman perbuat ini, memperoleh kesolid an bukan hanya antar HSFCI yang ada di antar provinsi dalam pulau, namun antar lintas pulau saling berintegrasi satu sama lain. Memiliki ikatan kekeluargaan dan teman-teman menjadi salah satu contoh jembatan penghubung satu sama lain diantara komunitas sepeda motor Honda lainnya”, ungkap Mabel Butar-Butar.
Di momen akhir sebelum berangkat melanjutkan perjalanan menuju sape, Nusa Tenggara Barat, melakukan pertukaran T-shirt sebagai kenang – kenangan.
***