Kawan-kawan.... Saat di pagi hari, sambil menyeruput teh atau kopi asyiknya ditemani camilan. Sarapan yang manis seperti ini kerap dipilih sejumlah orang. Dan bila berada di Bandung, cobalah menikmati pagi sembari mencecap legitnya awug.
Awug sebenarnya penganan yang bisa ditemukan di beberapa kota Jawa Barat dan juga Jakarta. Ada juga yang menyebutnya dodongkar, dan orang Betawi mengenalnya sebagai dongkal.
Hanya kudapan jadul ini, mulai tak banyak lagi dijual oleh pedagang kue basah atau jajanan pasar. Beruntung di Bandung dan sekitarnya, jajanan yang cukup mengenyangkan ini dijual di beberapa lokasi.
Bahan utama awug adalah tepung beras, gula merah, kelapa parut plus daun pandan sebagai pewangi. Diolah dengan cara dikukus, tepung dan gula merah yang diiris dibuat ditata dalam wadah kukusan berselang-seling. Hingga terlihat paduan putih dari tepung beras dan cokelat dari gula aren.
Uniknya, wadah untuk membuatnya berupa kukusan adalah dari bambu yang berbentuk kerucut yang bahasa Sunda disebut aseupan alias kukusan.
Jadilah awug tampak seperti nasi tumpengan dan untuk ukuran besar dijual utuh satu kerucut atau aseupan itu. Harga yang dipatok pada kisaran Rp 75 ribu.
Tak kuat menghabisnya awug ukuran besar, jangan khawatir, ada dijual per kotak kecil yang terdiri dari beberapa potong. Harganya cukup sekitar Rp 10-15 ribu. Ada juga yang menjual per potong dalam kisaran Rp 1.500-2.000.