Yogyakarta – Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi karena berbagai faktor antara lain faktor pengemudi, kondisi sepeda motor, cuaca, serta lingkungan jalan yang dilalui pengemudi. Di antara faktor-faktor tersebut faktor pengemudi menjadi penyebab terbesar dalam sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, salah satunya adalah keterampilan pengemudi dalam mengendarai sepeda motor. Tentunya hal ini dapat diatasi dengan mempelajari teknik berkendara yang aman (safety riding).
Kecelakaan lalu lintas sebisa mungkin harus kita hindari. Meskipun demikian, dalam kondisi di mana kecelakaan tidak terhindarkan dan sepeda motor kita terjatuh, pengendara harus memperhatikan beberapa hal sebelum mendirikan sepeda motor yang jatuh. Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta berbagi tips mendirikan sepeda motor yang jatuh saat kecelakaan ala Honda Istimewa.
1. Periksa kondisi badan pengendara
Saat pengendara terjatuh ada kemungkinan terjadi luka atau cedera pada bagian tubuh. Hal ini dapat terjadi karena benturan atau gesekan dengan benda keras seperti batu dan aspal jalan raya. Sebelum mendirikan sepeda motor yang jatuh, pengendara perlu melakukan pengecekan terhadap kondisi badannya dengan cara menggerakkan jari tangan dan kaki untuk mengidentifikasi adanya kemungkinan patah tulang.
Selanjutnya, pengendara dapat memiringkan badan ke arah kiri dan menggunakan tangan kanan sebagai tumpuan untuk bangun. Apabila pengendara jatuh dengan posisi terlentang, sebaiknya pengendara pindah ke posisi duduk terlebih dahulu untuk melancarkan peredaran darah. Hindari untuk langsung berdiri dari kondisi terlentang.
2. Mematikan mesin sepeda motor
Sepeda motor yang terjatuh sering kali sudah berada pada posisi mesin mati. Meskipun demikian, pengendara perlu memastikan kembali dengan mematikan mesin sepeda motor melalui kunci kontak serta tombol engine off (jika ada). Hal ini bertujuan agar pengendara tetap aman saat memegang handgrip gas.
3. Periksa kondisi sekitar sepeda motor
Pengendara perlu memeriksa kondisi di sekitar sepeda motor untuk memastikan keamanan. Bersihkan debu atau pasir yang ada di sekitar sepeda motor, khususnya di bagian ban. Pemeriksaan ini memungkinkan pengendara dapat mendirikan sepeda motor dengan lebih aman dan menghindari slip.
4. Menurukan gigi sepeda sepeda motor
Pengendara perlu memastikan persneling sepeda motor dalam kondisi netral atau sudah masuk. Apabila persneling sepeda motor berada dalam posisi netral, sebaiknya masukkan persneling ke gigi satu menggunakan tangan dan lakukan lagi pengecekan dengan cara memutar roda belakang. Hal ini bertujuan agar roda belakang dapat digunakan sebagai pengunci saat pengendara mendirikan sepeda motor.
5. Perhatikan posisi badan saat mendirikan sepeda motor
Pengendara juga perlu memperhatikan posisi badan saat mendirikan sepeda motor yang jatuh. Pertama, pegang kemudi stang sepeda motor dalam posisi lurus. Kedua, masukkan lutut paha ke dalam celah antara tangki dan aspal. Ketiga, gunakan kaki yang lain sebagai tumpuan. Selanjutnya, angkat sepeda motor menggunakan lutut paha bersamaan dengan tumpuan kaki yang lain secara bertahap. Setelah sepeda motor berhasil terangkat, pengendara dapat menurunkan standart samping (side stand).
“Kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Meskipun demikian, kecelakaan dapat diantisipasi dengan cara mempelajari teknik berkendara yang aman. Ingat untuk selalu #Cari_aman saat berkendara”, pungkas Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.
***